Pengertian Al Qur’an
Menurut Ragib Al Ishfahani, lafazh
القرآن (Al Qur’an) merupakan
bentuk masdar, seperti halnya lafazh كفران dan رجحان. Al Qur’an telah telah
dikhususkan sebagai nama kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.[1]
Adapun pengertian Al Qur’an
secara istilah menurut kalangan ahli ilmu kalam adalah firman Allah SWT, dan firman Allah itu
bersifat qadim, bukan makhluk[2]
Pendapat lain, yang disepakati
oleh para ahli ilmu kalam, ushuliyyun, ahli fiqih dan cendikiawan Arab, Al
Qur’an adalah lafazh yang diturunkan kepada Nabi saw dari awal Surah Al Fatihah
sampai akhir surah Al Nas.[3]
Nama-nama Al Qur’an:
Al Qur’an mempunyai banyak
nama. Banyaknya nama-namanya telah membuat beberapa ulama tertarik untuk
mengkaji dan menyusun buku yang khusus tentang nama-nama Al Qur’an. Di antara
mereka ada yang mengatakan Al Qur’an mempunyai 55 nama, yang lain mengatakan
bahkan sampai sembilan pulahan nama. Hanya saja menurut Prof. Dr. Ibrahim Abdu
Al Rahman Khalifah, kalau ditelaah lebih lanjut, pendapat di atas terlalu
berlebihan. Munculnya pendapat seperti itu tidak terlepas dari kurangnya
kemampuan mereka dalam membedakan nama dan sifat Al Qur’an. Yang pasti,
nama-nama Al Qur’an yang sudah lazim
dipakai dan tidak diperdebatkan di kalangan ulama hanya lima.
1. Al Qur’an.
Inilah nama yang paling
masyhur dan paling banyak dipakai di antara nama-nama yang ada. Sebagaimana
firman Allah SWT:
إنَّ هَٰذَا
الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ
يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا[4]
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan
amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”
وَإِنَّكَ لَتُلَقَّى
الْقُرْآنَ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ عَلِيمٍ[5]
Dan sesungguhnya kamu benar-benar diberi Al Qur'an dari sisi (Allah) Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui
2. Al Furqan
نَزَّلَ عَلَيْكَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ
وَالْإِنجِيلَ (3) مِن قَبْلُ هُدًى
لِّلنَّاسِ وَأَنزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ
لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انتِقَامٍ [6](4)
“Dia menurunkan
Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al Quran),
menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang
berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).”
Penamaan Al Qur’an dengan Al
Furqan disebabkan karena Al Qur’an membedakan antara yang hak dan yang batil, yang
muslim dan yang kafir serta yang mukmin dan yang munafik.
3. Al Kitab
ذلكَ الكِتَابُ لا رَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُــتـَّـقِــيْنَ[7]
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa”
Kata "kitab" dalam bahasa Arab pada dasarnya
berarti susunan lafazh. Dan Al Qur'an disebut Al Kitab karena ia terdiri dari
lafazh-lafazh yang digabungkan satu sama lain.
4. Al Tanzil
وإنَّـــه لَتَـــنْزِيْلُ رَبِّ الْـعَـــــــالَمِــــيْن[8]
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan
oleh Tuhan semesta alam,”
Disebut tanzil karena
Al QUr’an turun dari sisi Allah SWT lewat lisan malaikat Jibril. Allah
memperdengarkan kalam-Nya kepada Jibril dan memahamkannya menurut kehendak-Nya,
lalu menurunkannya kepada nabi Muhammad saw.
5. Al Dzikr
إِنَّا نَحْنُ
نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang
menurunkan Al Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya”
وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ[9]
“Dan
Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka”
Al Dzikr الذكر adalah bentuk mashdar
dari kata ذَكـَرَ yang berarti mengingat. Dan
Al Qur’an disebut Al Dzikr disebakan karena Al Qur’an mengingatkan manusia
tentang mana yang baik untuk maslahat urusan hidup mereka, kabar gembira dan
peringatan.[10]
[1] Al
Ragib Al Isfahani, Al Mufradat fi Garib Al Qur’an. Kairo: Al Maktabah Al
Taufiqiyah, 2003, hal. 400.
[2]
Tim Dosen Univ. Al Azhar, Mabahits fi Ulum Al Qur’an. Kairo: Univ. Al
Azhar, 2005, hal 13.
[3]
Muhammad Abdu Al Azhim Al Zarqani, Manahil Al Irfan. Kairo: Al Maktabah
Al Taufiqiyah, tanpa tahun, juz 1, hal. 33.
[4] QS
Al Isra’ : 9
[5]
QS. An Naml: 6
[6]
QS. Ali Imran: 3-4
[7]
QS. AL Baqarah: 2.
[8]
QS. Al Syu’ara’
[9]
QS. An Nahl: 44
[10]
Kementerian Wakaf dan Majelis A’la Mesir, Al Mausu’ah Al Qur’aniyah Al
Mutakhashshashah. Kairo: cet. ke 2, 2009, hal 100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.