Manusiawinya Para Penghuni Mesjid itu

Usai adzan Zhuhur, sebuah mesjid "beit zakat" di jl. Sargani Kairo kedatangan seorang pemuda kulit hitam. Saya tidak tahu persis dari mana asal negaranya. Yang jelas dia orang Afrika. Sepertinya baru kali ini dia ke mesjid ini.
Saat mendekati pintu tempat wudhu', daya tahan tubuhnya tiba-tiba lemah. Dia terjatuh ke lantai. Seorang kakek tua yang ada di sampingnya dibantu beberapa orang lagi langsung membopong dan menyandarkannya ke sebuah tiang di bagian tengah mesjid. Wajah dan bibir pemuda itu kelihatan sangat pucat, matanya lelah, tubuhnya juga lemas.
Seorang jama'ah mendiagnosa penyakit pemuda itu. Beberapa anak muda dan orangtua lainnya mondar-mandir dengan langkah sigap antara mesjid dan toko terdekat untuk membeli juz buah, makanan, obat dan tissue buat pertolongan pertama. Tidak sampai disitu, mereka juga meminumkannya dan menyuapinya dengan kelembutan.
Hampir perhatian semua jama'ah shalat terarah pada pemuda Afrika itu. Mereka ingin ikut serta membantunya. Namun gerak bantuan yang dibutuhkan oleh pemuda itu tidak sebanyak jumlah jama'ah Mesjid.
Jika Anda hadir dalam kejadian ini, saya yakin hati Anda akan sangat tersentuh melihatnya. Bayangkan bagaimana Anda melihat kakek-kakek tua dan anak-anak muda yang memiliki perhatian luar biasa terhadap orang lain. Dari semua gerak-gerik mereka dalam membantu pemuda itu tersirat keikhlasan dan kasih sayang yang sangat mendalam. Lebih menariknya lagi pemuda yang mereka bantu itu ternyata bukan orang yang mereka kenal, warga masyarakat sekitar pun bukan, melainkan orang jauh yang berbeda suku, bahasa, bangsa dan warna kulit dengan mereka.
Selengkapnya...

Menaklukkan Ngotot Pegawai Etisalat

Jam 14.15, tiba-tiba koneksi modem Etishat putus. Uhh.. musibah! Tidak bisa lagi mengakses berita de el el. Masa’ baru dua minggu, Etishalat sudah kangen sama saya... :) Berarti malam ini saya harus ke City Stars donk..

Dengan semangat kemerdekaan (barangkali karena 17 Agustus ya hari ini.. hehe) saya beranjak ke City Stars. Alhamdulillah, aral dan rintangan tidak ada selain bis yang agak sepi...

Syukurlah, nomor antrian di markaz Etishalat City Stars tidak terlalu panjang, sehingga saya tidak menunggu terlalu lama.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang petugas yang kelihatannya masih berusia sekitar 25 tahunan.
"Modemku sejak waktu Ashar tadi putus"
"Nomornya?"
Saya tunjukkan faktur pembayaran bulan yang lalu.
"Tolong paspornya" mintanya.
"Oya, saya tidak bawa paspor. Tapi saya bawa kartu identitas. Disini ada nomor paspor" Jelasku sambil menyodorkan kartu identitas asrama Bu'uts.
Dia membaca memperhatikannya dan menyesuaikannya dengan data yang ada di komputernya.
"Maaf, harus paspor"
"Kenapa? Bukankah identitas yang di kartu sama dengan yang di kalian? Namanya, nomor paspornya... sama kan, gak ada beda?" Kucoba meyakinkannya.
Petugas itu tetap ngotot minta paspor. Saya juga tak menyerah. Kusodorkan dia kartu identitas PPMI (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia) yang sudah kadaluarsa 2 tahun). Sepertinya dia kalah selangkah. Dia berdiri dari bangkunya dan pergi menemui atasannya yang kebetulan keluar dari ruangan. Sejenak mereka berbicara, lalu kembali ke posisinya.

"Harus dengan Paspor" katanya lagi.
Oh... saya sudah mulai bosan dengan kata-kata itu.

Saya tidak ingin terlarut dalam perdebatan Paspor. Yang saya inginkan hanya pengaktifan modem. Yang pasti, saat ini saya tidak bisa menunjukkan paspor. Oke, saya kalah. Namun saya juga tak mau mundur.

"Nama kamu siapa?" Tanya saya.
"Usamah"
"Hmmm... Usamah. Ok, saya akan bicara dengan atasan kalian." Ini siasat, dalam hatiku.
"Itu ketua kami, yang barusan bicara sama saya"
"Bukan dengan dia, dia hanya ketua cabang, tapi saya mau dengan atasannya lagi"
"Kamu tahu dia?"
"Ya, saya tahu." Maksud saya tahu bahwa yang dia sebutkan hanya ketua cabang :).

Petugas itu menunduk sedikit. Matanya melotot ke arah monitor komputer. Saya tidak tau apa yang tangannya tulis dan kelik saat itu.
"Kamu muslim kan?" lanjut saya.
"Ya, saya muslim"
"Shalli 'ala Muhammad!" Sambil tersenyum saya suruh dia baca shalawat nabi.
Bibirnya tersenyum sedikit, lalu bergerak membacakan shalawat dengan suara yang sangat pelan.
Raut wajahnya klihatan lebih cerah dari sebelumnya, tidak dingin lagi.

Dia sedikit menunduk lagi ke arah monitor. Entah apa yang dia lakukan. Lalu dia mengangkat wajahnya kembali dan melihat saya...
"Modemnya aktif" ujarnya sambil tersenyum.

Kairo, 17-08-10
Selengkapnya...

Khasiat Terapi Alternatif Mandi Pasir di Siwa

Siwa adalah sebuah lembah di sebelah Barat Laut kota Kairo dengan jarak kurang lebih 600 km. Masyarakatnya mempunyai bahasa yang berbeda dengan masyarakat Mesir umumnya.

Peninggalan-peninggalan sejarah yang masih tersisa menunjukkan bahwa mereka pernah mempunyai peradaban yang tinggi sejak tahun 3.000 SM. Di situ terdapat situs seperti Mount of the Dead (bukit penimbunan mummy), haekal pemujaan dewa Amon pada masa dinasti Fir'aun, kolam Cleopatra, peninggalan Alexander the Great, Benteng Siwa kuno dan sebagainya.

Masyarakat Siwa telah mewarisi ilmu-ilmu pengobatan tradisional yang terus mereka pertahankan hingga sekarang. Dengan pengobatan tradisional ini, mereka bisa hidup sehat secara alami tanpa harus pergi ke dokter, klinik kesehatan dan apotek. Salah satu metode pengobatan tersebut adalah sebuah cara yang sangat unik yaitu dengan mandi pasir yang dipanaskan oleh sinar matahari hingga 45 drajat celcius, bahkan lebih.

"Kami disini tidak pernah berobat ke dokter, juga tak pernah membeli obat-obatan yang mengandung bahan kimia. Kami berobat dengan cara alami yaitu mandi pasir panas," ujar Yousef, guide warga Siwa kepada 50 mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia yang tour di lembah Siwa pada 6 Juli yang lalu. Keampuhan metode pengobatan ini pun mengundang perhatian banyak orang. Sehingga para pasiennya tak sedikit yang berasal dari luar daerah Siwa. "Mereka datang dari jauh ke Siwa untuk berobat di pemandian pasir," ungkap Mushlih Nahidh, mahasiswa Al-Azhar Kairo yang sudah berkali-kali ke Siwa.


Rahasia mandi pasir

Yousef menjelaskan, menurut ilmu kesehatan tradisional masyarakat Siwa, munculnya berbagai macam penyakit adalah akibat kondisi unsur air yang tidak sehat di dalam tubuh. Karena itu air tersebut harus dikeluarkan. Dan cara yang lebih ampuh untuk itu adalah dengan mandi pasir panas di Hammam Raml (pemandian pasir).

Mandi pasir ini diperkirakan bisa mengeluarkan 3 liter sampai 4 liter air dari dalam tubuh melalui keringat. Bersamaan dengan itulah keluar berbagai macam penyakit yang diidap pasien semisal rematik, asam urat, struk, kolesterol, dan lain-lain.

Yousef, guide yang fasih berbahasa Inggris dan Arab itu tak membiarkan para tamu Indonesia-nya larut dalam rasa penasaran. Dengan senang hati dia membawa mereka ke lokasi pemandian pasir panas.

Setiba di lokasi, ternyata tidak ada kolam pemandian, sungai juga tidak ada. Yang ada hanya puluhan kemah berjejer di tengah gurun pasir. Di depan kemah-kemah tersebut terlihat beberapa anak muda sedang menggali pasir hingga belasan lobang dengan kedalaman sekitar 50 cm. Ukuran panjang lebarnya cukup untuk mengubur satu jasad manusia.

Kira-kira 10 menit kemudian, sebuah pick up datang membawa segerombolan penduduk. Dan ternyata mereka adalah para pasien yang akan melakukan praktik mandi pasir panas. Salah seorang pasien masuk ke dalam lubang. Pakaiannya diganti dengan sebuah handuk untuk menutupi auratnya.

Dia mengambil posisi berbaring menghadap langit. Lalu ditanam dengan pasir yang panasnya mencapai 45 drajat celcius. Setelah auratnya benar-benar tertutup oleh pasir, handuk yang tadinya dipakainya ditarik dengan pelan. Selanjutnya penguburan dilanjutkan hingga batas leher. Untuk menghindari sengatan panas matahari, kepala pasien dinaungi oleh selimut yang disanggah dengan kayu. Namun demikian wajahnya tetap kelihatan merah berkeringat.

Seusai mengubur satu pasien, yang lainnya pun mengambil posisi di lobang-lobang yang sudah tersedia di sebelah kiri pasien pertama. Penguburan ini memakan waktu antara 10 menit sampai 15 menit. Setelah itu pasien dikeluarkan dari lobang, auratnya ditutup, lalu dimasukkan ke dalam kemah yang berjarak 1 meter dari lobang untuk diistirahatkan.

Gumpalan-gumpalan pasir basah yang membekas di tempat penguburannya menunjukkan banyaknya kadar air yang keluar dari pori-pori kulitnya. Dapat dibayangkan, jika air yang dikeluarkan dari tubuh pasien tersebut mencapai 3 liter sampai 4 liter dalam rentang waktu 15 menit, berarti dia telah diet hingga 3 kg dalam waktu yang relatif sangat singkat! Mau coba praktik?
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Selengkapnya...

Foto-foto Terkait Penyerangan Kapal Kemanusiaan Mavi Marmara















Selengkapnya...

Lomba Karikatur Nabi Muhammad Saw; Tak Sadar Mempromosikan Islam

20 Mei kemarin, pelecehan terhadap nabi Muhammad Saw kembali marak. Sekelompok orang yang tidak suka pada Islam sengaja mengadakan lomba karikatur nabi Muhammad Saw. Penghinaan lewat karikatur ini memang bukan yang pertama. Hanya saja pada kali ini diadakan oleh kelompok yang lebih besar. Sehingga beritanya pun menyebar luas dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai Negara.

Kalau tidak mau dikatakan sebuah kebodohan, penghinaan dengan cara semacam ini jelas merupakan sebuah bentuk provokasi. Mereka ingin memancing kemarahan ummat Islam dan meluapkan emosinya dengan tindakan anarkis. Jika keinginan ini berhasil, mereka akan melangkah pada agenda selanjutnya, yaitu berusaha mengilustrasikan Islam sebagai agama anarkis, keras dan seram. Sehingga orang-orang non-muslim pun mereka harapkan menjaga jarak dari semua yang berbau Islam.

Bisa saja mereka berniat merusak citra Islam dan nabi-nya. Tapi sadarkah mereka jika lomba karikatur nabi Muhammad Saw yang mereka adakan itu telah menjadi iklan gratis? Kegiatan mereka ini telah menjadi berita hangat dimana-mana, menjangkau semua elemen masyarakat di berbagai negara. Mereka yang tidak tahu menahu tentang nabi Muhammad Saw merasa terundang untuk mengenalnya lebih dekat. Mereka semakin penasaran untuk mengetahui sejarah hidupnya, sosok kepribadian dan ajaran Islam yang dia bawa.

Barangkali mereka juga lupa bahwa "iklan gratis" mereka itu juga menjangkau masyarakat non-muslim yang punya sifat penasaran akan hakekat sesuatu, cerdas mengambil referensi dan menilai. Masyarakat non-muslim di berbagai negara sekarang telah bisa mengambil referensi keislaman langsung dari orang muslim dengan mudah, bukan lagi hanya dari orang orientalis seperti yang terjadi di Eropa sebelum abad 20. Buku-buku terjemahan dan media internet telah memfasilitasinya. Dengan demikian orang-orang non-muslim pun bisa membedakan antara ajaran Islam yang disampaikan oleh para pemeluknya dengan para pembencinya. Dan ini tentu saja mendekatkan mereka pada hidayah Islam.

Karena itu ada juga benarnya jika kontes kartun yang tidak menunjukkan nilai-nilai kasih sayang tersebut disebut sebagai "promosi ajaran Islam secara tak sadar." Perbuatan tersebut tidak terpuji dan niatnya jelek. Tapi apa boleh buat, Islam yang menjadi objek jadi diuntungkan, sementara pelakunya tidak mendapatkan sesuatu yang berarti kecuali jika Allah berkehendak memberi hidayah kepada mereka.

Penghinaan Akan Terus Berlanjut
Merunut pada sejarah, penghinaan terhadap nabi Muhammad Saw telah ada sejak awal beliau mendeklarasikan kerasulannya di Mekkah. Penghinaan bentuk fisik dan mental silih berganti beliau terima. Cerita tentang kotoran binatang yang beliau ditimpakan ke beliau di saat sujud, pemboikotan dan pengasingannya bersama para pengikutnya dan penyiksaan yang mereka terima tanpa prikemanusiaan merupakan sedikit di antara cerita yang sudah biasa kita dengar. Namun semua itu ternyata tidak bisa membendung perkembangan Islam. Justru karena ketabahan dan kekuatan iman beliau dan pengikutnya telah membuat banyak orang semakin penasaran terhadap ajaran Islam, dan pada gilirannya mereka juga memutuskan untuk masuk Islam sekalipun harus mengorbankan nyawa.

Penghinaan tersebut tidak berhenti di masa Rasulullah saw saja, tapi akan terus berkelanjutan. Dan cara yang lebih utama untuk menyikapinya adalah sabar dan taqwa. Begitulah pesan Al-Qur'an.

"Kalian pasti akan diuji dengan harta dan diri kalian. Dan pasti kalian akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Alkitab sebelum kalian dan dari orang-orang musyrik. Dan jika kalian bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang diutamakan." (Terjemahan QS. Ali Imran: 186).
Wallahu a'lam.

Selengkapnya...

Mengarak Pasangan Mesum Tanpa Busana

Harian KOMPAS.com pada Kamis (8/4) kemarin memuat berita mesum yang mengundang banyak perhatian. Seorang isteri muda tertangkap basah sedang melakukan cinta terlarang di rumahnya dengan pria lain. Menariknya, kejadian ini terjadi di propinsi Aceh yang sedang memberlakukan otonomi hukum syari'at Islam. Beberapa warga yang memergoki perbuatan haram pasangan mesum ini langsung naik pitam.

Lantas – seperti yang diberitakan KOMPAS.com – pasangan ini diarak dengan tubuh tak berbusana, lalu diikat di pos ronda desa. Tidak sampai disitu, pasangan ini juga dipukuli oleh beberapa warga yang emosi dan hilang kesabaran.

Tindakan warga ini oleh banyak kalangan dianggap sangat berlebihan dan tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Bahkan penanganan semacam itu ditentang oleh hukum syari'at Islam sendiri. Setiap pelanggaran syari'at harus diproses secara hukum di depan hakim resmi dengan menghadirkan para saksi yang memenuhi syarat. Sebab itu Islam tidak memperkenankan main hakim sendiri, lebih-lebih dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam, seperti mengarak tanpa busana.

Terlepas dari benar atau tidaknya berita di atas; mengarak seseorang tanpa busana sama saja dengan pameran aurat di depan umum, atau dengan kata lain tidak berbeda dengan porno aksi yang akan menjadi bibit maksiat-maksiat selanjutnya.

Membuka aurat orang lain di muka umum sama halnya dengan membuat dan menyebarkan aibnya. Sementara Islam melarang keras penyebarluasan aib seseorang.

Selain itu, aurat merupakan kehormatan yang harus dijaga. Pelanggaran terhadap hukum syari'at – seperti perzinaan – tidak melegalkan siapa pun untuk merampas kehormatan tersebut. Hukuman harus sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, tidak boleh melebihi. Jika itu dilakukan, maka itu adalah kezhaliman.
Wallahu a'lam.
Selengkapnya...

Profil Prof. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh Azhar Baru

Berdasarkan dekrit Presiden Mesir, Husni Mubarak pada 19 Maret 2010, Prof. Dr. Ahmad Tayyib ditunjuk sebagai Syekh Al-Azhar baru menggantikan alm. Prof. Dr. Syekh Muhammad Tontowi yang meninggal dunia pada Rabu (10/3) lalu di Saudi Arabia.

Sebelumnya ada empat nominasi yang akan menempati posisi tersebut, yaitu: Dr. Ali Jum'ah (Mufti Mesir), Dr. Ahmad Omar Hasyim (Ketua Komisi Agama di MPR Mesir), Dr. Muhammad Hamdi Zaqzouq (Menteri Wakaf) dan Dr. Ahmad Tayyib (Rektor Al-Azhar).

Bagi yang mengannggapnya sebagai orang baru di deretan tokoh agamawan terkemuka Mesir, lebih-lebih yang belum mengenalnya tentu saja ini merupakan sebuah kejutan.

Siapa Sebenarnya Dr. Ahmad Tayyib?
Lebih jelasnya berikut data profil Dr. Ahmad Tayyib yang penulis ambil dari berbagai sumber:

N a m a : Prof. Dr. Ahmad Tayyib
L a h i r : tahun 1946 di propinsi Luxor, Mesir.

Gelar akademis :
- Lc, jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1969.
- MA jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1971
- Ph.D. jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1977
- Ph.D. dari Sorbonne University, Perancis, 1977

Pengalaman karir :
- Asisten dosen di Univ. Al-Azhar, 1969
- Asisten istruktur di Univ. Al-Azhar,1971
- Dosen Univ. Al-Azhar, 1977
- Asisten professor Univ. Al-Azhar, 1982
- Profesor di Univ. Al-Azhar, 1988
- Dekan Fak. Studi Islam & B. Arab cabang Qena, 1990-1991
- Dekan Fak. Studi Islam & B. Arab cabang Aswan, 1995
- Dekan Fak. Ushuluddin IIU Pakistan, (1999/2000)
- Grand Mufti Mesir, 2002-2003
- Rektor Universitas Al-Azhar, 2003-2010
- Grand Syekh Azhar, 2010

Buku-bukunya :
- Mabahits al-Wujud wa al-Mahiyah min Kitab al-Muwafiq
- Mafhum al-Harakah baina al-Falsafah al-Islamiyah wa-Almarkisiah
- Madkhal li Dirasah al-Manthiq al-Qadim
- al-'Illah wa al-Ma'lul min Kitab al-Muwafiq
- Ushul Nazhriyah 'Inda al-Asy'ari
- al-Falsafah al-Islamiyah bi al-Isytirak ma'a Akharin
- Ta'liq 'ala Qism al-Ilahiyat min Kitab Tahdzib al-Kalam li at-Tiftazani


Selain buku, Dr. Ahmad Tayyib juga menerjemahkan beberapa buku berbahasa Prancis ke bahasa Arab, menulis sejumlah artikel dan hasil riset ilmiyah.

Fatwa dan Pemikiran Dr. Ahmad Tayyib
Dr. Ahmad Tayyib mempunyai beberapa fatwa yang mengundang perdebatan di banyak kalangan, di antaranya:

1. Cadar untuk wanita tidak wajib, sebab dalam pandangannya cadar adalah bagian dari tradisi masyarakat Arab. Sedangkan yang wajib menurutnya adalah jilbab.
Pada Januari 2010 yang lalu, dia kembali mengharuskan pelepasan cadar di ruang ujian dan lingkungan Al-Azhar khusus wanita untuk tujuan maslahat kampus.
2. Kebolehan seorang muslim menjual minuman keras untuk non-muslim di negeri non-muslim
3. Penyogokan dibolehkan di saat dalam keadaan darurat.

Dalam pidato penutupan konferensi lintas agama di Austria yang bertemakan "Apa yang Ingin Anda Wariskan ke Dunia setelah Anda?", Dr. Tayyib mengungkapkan bahwa nilai kemanusiaan yang paling penting adalah keadilan.

Berkaitan dengan isu terorisme dan bom bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang muslim, Dr. Ahmad Tayyib mengatakan bahwa itu merupakan bentuk reaksi atas penindasan dan ketidakadilan Barat. Namun dalam waktu yang sama dia tidak setuju jika Islam dikaitkan dengan terorisme dan bersumber dari ajaran Islam.

Di sisi lain, Dr. Ahmad Tayyib lebih sering berpenampilan yang kebarat-baratan. Dia juga diketahui mempunyai hubungan dekat dengan partai rezim berkuasa. Namun demikian, beberapa kalangan tetap menilai bahwa Dr. Ahmad Tayyib secara umum mempunyai pemikiran yang moderat. Seperti pendahulunya, dia juga ingin mempertahankan fiqih 4 madzhab sebagai rujukan fiqih Islam Ahlussunnah wal Jama'ah.

'Ala kulli hal, bagaimana pun penilaian Anda terhadap kepribadian dan pendapat-pendapat Dr. Syekh Ahmad Toyyib di masa lalu, dia juga pantas didoakan; jika menurut Anda dia kurang baik atau tidak baik, mudah-mudahan menjadi baik. Dan jika selama ini baik, semoga bisa lebih baik. Mudah-mudahan dia juga selalu disertai taufiq dan hidayah Allah SWT dalam mengemban amanah tersebut. Amien.

Dari berbagai Sumber.


Baca Juga :
- Manusia Terkuat di Dunia Ada di Mesir
- Bukti Kerasulan Nabi Muhammad saw
- Arti Allah SWT
- Allah dalam Sejarah Arab
- Kumpulan Kisalh Para Muallaf dan Alasan Mereka Masuk Islam
- Hukum Kawin Kontrak dalam Islam
- Sujud Sajadah; Pengertian, Dalil, Bacaan dan Ayat-ayatnya
- Perang dan Jihad dalam Islam
- Benarkah Islam Melegalkan Perang Terhadap Orang-orang Kafir?
- Benarkah Islam Memaksa Orang Lain Masuk Islam?
- Adakah Jaminan Keselamatan dalam Islam?
Selengkapnya...

"Afandam" yang Bikin Ketawa  dan Stres 

Nada panggilan masuk di HP-ku tiba-tiba mengganggu obrolan.

"Dari 0333? Operator Etisalaat?! Musykilah apa lagi sih yang mau mereka sampaikan?!"

"Halo, assalamualaikum…"

"Aluu, ini dari etisalat," eps ternyata seorang cewek Mesir yang meneleponku dari sana.

"Ya"

"Afandam punya modem ettisalat, … zzzz…. Afandam… zzzz … Afandam… zzz…," ho ho ho, bicaranya terlalu cepat sehingga tak bisa kupahami. Hanya kata afandam yang paling jelas kudengar, itu pun karena sering dia ulang-ulang, entah berapa kali.

"Eps, maksud afandam apa sih?"

"Maksudnya, afandam…zzzz…. Afandam… zzzz… Afandam…zzzz…." Sudah kurang lebih 3 menit dia bicara, perasaan saya masih kata itu yang dia bahas.

"Bisa bicara agak pelan? Saya kurang bisa bahasa pasaran"
"Ok. Tak masalah"

Dia pun mulai menurunkan 'speed' bicaranya. "Nah kalau seperti ini kan enak. Saya paham" dalam hatiku. Eh… baru beberapa kalimat, dia lagi-lagi tancap gas tanpa melupakan kata afandam-nya! Oh, ho ho ho!

Setiap kali dia bilang "tamam?" saya hanya bilang ayyuah, mengisyaratkan lanjut.

"Apa informasi yang anda sampaikan ini ada di situs Etisalat?" tanyaku memotong pembicaraannya.

"Ya, ada silahkan dilihat di situs ettisalat.com.egy"

"Ok, terima kasih. Yang disana saja saya baca nanti"

"Ok" langsung dia tutup telepon.

***

"Ngomong apa sih dia?" kata teman-teman penasaran.

"Sejak awal dia bilang afandam, afandam… sms gratis…, tapi kurang jelas. Apa sih arti afandam itu?"

"Kwakwakwakwakwak…." tiga temanku ketawa terbahak-bahak. Yah, saya juga jadi ikut-ikutan ketawa .

"Sudah berapa tahun di Mesir?! Parah! Kwakwakwak…" kata Mr. Top1 sambil ketawa-ketawa. "Afandam itu tuan. Biasanya dipake untuk para menteri dan pembesar," wah wah…!

"Mungkin operatornya yang tadi akan berpikir ulang kalau disuruh lagi menghubungi orang asing, karena bikin stress…," kata seorang senior.

"Ha ha ha"

Nada panggil HP-ku tiba-tiba berbunyi lagi. Eh, nomornya masih yang tadi. Mau bilang apa lagi dia ini?

"Jangan-jangan itu operator yang tadi, mau minta maaf, karena takut dipecat." Kata teman.

"Aluu…," nada bicaranya kedengaran lebih pelan dan santun.

Ya, temanku itu ternyata benar, dia minta maaf.
Selengkapnya...

Manusia Terkecil di Dunia

Image: daylife.com

Khagendra Thapa Magar, seorang pemuda berusia 18 tahun asal Nepal diperkirakan akan memegang rekor sebagai manusia terpendek di dunia. Tingginya hanya 56 cm, sedangkan beratnya 4,5 kg. Tinggi dan berat Khagendra ini lebih kecil dibanding He Pingping - pemegang rekor manusia terkecil di dunia asal China saat ini – yang memiliki tinggi 73 cm dengan berat 10 kg.

Image: nifahamishe.com
Untuk memperjuangkan namanya agar bisa masuk Guinness World Records, dia melakukan perjalanan kampanye ke beberapa negara Eropa yang dimulai pada tanggal 21 Pebruari 2010.

Pada empat tahun yang lalu, Khagendra Thapa Magar dan keluarga telah mencoba memperjuangkan namanya agar masuk Guinness World Records, namun ditolak dengan alasan Khagendra masih dalam tahap pertumbuhan.

Baca Juga :
- Manusia Terkuat di Dunia Ada di Mesir
- Bukti Kerasulan Nabi Muhammad saw
- Arti Allah SWT
- Allah dalam Sejarah Arab
- Kumpulan Kisalh Para Muallaf dan Alasan Mereka Masuk Islam
- Hukum Kawin Kontrak dalam Islam
- Sujud Sajadah; Pengertian, Dalil, Bacaan dan Ayat-ayatnya
- Perang dan Jihad dalam Islam
- Benarkah Islam Melegalkan Perang Terhadap Orang-orang Kafir?
- Benarkah Islam Memaksa Orang Lain Masuk Islam?
- Adakah Jaminan Keselamatan dalam Islam?
Selengkapnya...

Bentuk Bumi Menurut Ulama Islam Klasik

Image: fashion-res.com

Ilmuan Eropa, Galileo Galilei (1546-1642) mengatakan dengan tegas bahwa bumi berbentuk bulat. Pernyataannya ini oleh otoritas Gereja dianggap menyimpang sehingga dia harus dihadapkan pada hukuman mati.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi.

Bagaimana Pendapat Ulama Islam?
Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat.

Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:
Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H – 808 H): "Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi…." (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).

Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): "Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling bawahnya adalah pusat…." (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).
Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).

Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:
1. Muruj Al-Dzahab wa Ma'adin Al-Jauhar, oleh Mas'udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma'rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma'ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur'an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur'an)
Dan lain-lain.

Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur'an?
Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar'i dalam bukunya "Mausu'ah Al-Ilmiyah fi I'jaz Al-Qur'anul Karim" (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur'an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya. Salah satu isyarat tersebut terdapat dalam QS. Az-Zumar ayat 5:

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun." (Al-Qur'an terjemahan Pena Pundi Aksara).

Bagaimana dengan QS. Qaf: 7, QS. Nuh: 19-20, dan QS. Az-Zukhruf: 10? Beberapa kalangan awam yang hanya berpatokan pada Al-Qur'an terjemahan, ayat-ayat tersebut sering disalahpahami dan dijadikan dalil bahwa bumi di dalam Al-Qur'an berbentuk datar ibarat meja. Sementara para ahli tafsir yang notabenenya lebih paham dengan makna dan isyarat-isyarat bahasa Arab tidak mengatakan seperti itu. Bagi mereka ayat-ayat tersebut lebih menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan bumi sebagai tempat kehidupan yang sesuai; manusia bisa berjalan di atasnya dengan seimbang, bercocok tanam, beternak, melakukan aktivitas dan lain sebagainya.
Wallahu a'lam….
Selengkapnya...

Ajaran Perang dan Jihad dalam Islam

Banyak orang yang salah memahami jihad dan mempersempit maknanya, tak terkecuali sebahagian orientalis, bahkan orang muslim sendiri.

Jihad dalam Islam mempunyai banyak medan, salah satunya adalah medan perang. Namun tidak semua perang bisa disebut jihad. Terorisme juga tidak bisa disamakan dengan jihad. Sebab jihad dalam konteks perang adalah upaya pembelaan diri dan mempertahankan hak.

Tak syak lagi, kesalahan persepsi terhadap jihad ini sering sekali menjadi pemicu kerenggangan sosial dan ketegangan di dalam tubuh masyarakat yang multi agama. Untuk itu setiap komunitas masyarakat – musllim dan non-muslim – sangat perlu memahami jihad secara benar.

Hakekat jihad dalam Islam – terutama dalam konteks perang – dapat kita pahami lewat beberapa esensi berikut ini:

A. Pengertian Jihad
Jihad secara etimologi berarti sungguh-sungguh (dalam mencapai sebuah tujuan).
Secara umum, ulama membaginya menjadi tiga macam:
a. Jihad melawan diri sendiri (nafs), yaitu upaya mengontrol diri agar selalu dalam ketaatan dan tidak jatuh pada perbuatan terlarang.
b. Jihad melawan syetan, adalah upaya menghindari rayuan dan jejak syetan.
c. Jihad melawan musuh, yaitu usaha untuk menghentikan tindak kezaliman musuh. Cara menghadapinya disesuaikan dengan bentuk kezaliman mereka. Pena dengan pena, senjata dengan senjata (perang), dan seterusnya.

Tiga macam jihad tersebut terkumpul dalam QS. Al-'Ankabut ayat 69:

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."

B. Islam Agama Damai
Pada prinsipnya, Islam sesuai dengan maknanya (kedamaian) adalah agama damai. di Di dalam Al-Qur'an, kata "salam" (damai) sendiri terulang sebanyak 30 kali dalam menyinggung berbagai konteks dan situasi. Adapun jihad dalam konteks perang bukanlah pilihan utama, melainkan pilihan terakhir.

C. Perang untuk melawan kezaliman
Selama kurun waktu 13 tahun ummat muslim di Makkah dizalimi oleh orang-orang musyrik Makkah dengan berbagai cara; penghinaan, pemboikotan, pengasingan, penyiksaan, pembunuhan dan sebagainya. Namun selama itu ummat Islam menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Setelah hijrah ke Madinah, tindak kezaliman mereka tidak berhenti juga, bahkan semakin parah terutama terhadap kaum muslimin lemah yang tidak mampu hijrah. Maka turunlah wahyu izin perang bagi orang-orang muslim pada tahun kedua Hijriah. Firman Allah SWT:

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

"Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh Allah Mahakuasa untuk menolong mereka." (QS. Al-Hajj: 39)

D. Syarat dan Perang dalam Islam
Perang sebagai solusi menghadapi kezaliman mempunyai syarat dan aturan. Firman Allah SWT:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: 190)

Dalam ayat ini jelas bahwa yang diperangi adalah orang-orang yang memerangi ummat Islam. Dari sini dapat juga dipahami bahwa ummat Islam tidak boleh menjadi pemula.

E. Anjuran Perundingan Damai dalam Islam
وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Tetapi jika mereka condong pada perdamaian, maka terimalah dan bertawakkallah kepada Allah. Sungguh Dia Mahamendengar, Mahamengetahui. (QS. Al-Anfal: 61)

F. Adab dan Aturan Perang dalam Islam
Di dalam Al-Qur'an dan hadits shahih ada banyak aturan dalam berperang, antara lain:
1. harus memegang janji
2. jangan membunuh orang yang tidak memerangi (anak-anak, wanita, orang tua penghuni rumah ibadah, dan sebagainya)
3. jangan berlebih-lebihan
4. jangan mencincang
5. jangan merobohkan atau membakar bangunan,
6. jangan menebang pohon dan merusak tanaman
7. tidak membunuh yang menyerah
8. memperlakukan tawanan dengan baik.
9. menerima tawaran damai.

Kesimpulan:
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa jihad dalam konteks perang hanyalah sebagai upaya pembelaan diri, hak dan kebebasan beragama, membantu orang-orang tertindas serta menciptakan kedamaian di muka bumi.

Jadi, memaknai jihad sebagai legalitas perang terhadap setiap non-muslim adalah sebuah kesalahan fatal. Menyamakan jihad dengan terorisme juga merupakan kekeliruan yang sangat kontras. (wallahu a'lam)
Selengkapnya...