Mengawali khutbah ini marilah kita bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmat-Nya, bershalawat kepada nabi Muhammad: اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد. Selanjutnya mari kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT.
Ma’asyiral muslimin rahimakuullah
Ketika
Allah menyampaikan kepada nabi Muhammad SAW bahwa beliau diberikan nikmat yang banyak
maka Allah menyertakannya dengan perintah menunaikan shalat dan kurban. Allah
SWT berfirman:
إِنَّا أَعْطَيْناكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sesungguhnya Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai
ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS Al Kautsar: 1-2)
Ayat ini mengandung
pesan dan pelajaran yang sangat penting bagi kita sebagai orang beriman:
1. Bahwa
nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kita sudah selayaknya kita
sambut dengan rasa syukur, tidak cukup hanya mengucapkan Alhamdulillah
namun juga dengan cara melakukan amal-amal sholeh.
Nikmat yang Allah
berikan kepada kita sungguh sangat banyak. Tiada detik yang kita lalui dalam
kehidupan ini kecuali nikmat Allah mengalir dalam tubuh kita, sekali pun di
saat kita sakit, sedih, dalam situasi pandemi atau bahkan
saat kita mendapat ujian yang sangat berat. Karena itu Allah mengingatkan:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ
اللَّهِ لا تُحْصُوها
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya
kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)
2. Saat melakukan amal sholeh, hendaknya kita selalu memantapkan niat
bahwa kita melakukannya karena menjalankan perintah Allah SWT dan tujuan kita
melaksanakannya hanya untuk mengharap balasan, rahmat dan ridha dari Allah SWT,
bukan karena berharap pujian, simpati atau balasan dari manusia. Dan ini
merupakan bentuk aktualisasi dari ikrar yang selalu kita ulang-ulang dalam
shalat kita:
إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيايَ وَمَماتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعالَمِينَ
“Sesungguhnya
salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”
3. Amal sholeh tidak hanya berkaitan dengan dimensi mu’amalah
ma’aLlah dalam artian ibadah shalat atau ibadah-ibadah lainnya yang
langsung berhubungan dengan Allah SWT, namun juga mu’amalah ma’annas
yaitu berupa kebaikan dan manfaat-manfaat yang bisa kita berikan untuk ummat
manusia. Maka ketika kita diperintahkan untuk shalat dan berqurban karena
berharap ridha Allah, kita juga diperintahkan untuk membagi-bagikan daging
qurban tersebut kepada orang lain, baik kepada keluarga, tetangga, sahabat dan
lain sebagainya. Maka dengan demikian kita juga diajarkan untuk tidak hanya
baik kepada Allah namun juga harus baik kepada sesama ummat manusia.
Mudah-mudahan khutbah singkat ini bermanfaat bagi kita semua
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ
مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.