Ilmuan Eropa, Galileo Galilei (1546-1642) mengatakan dengan tegas bahwa bumi berbentuk bulat. Pernyataannya ini oleh otoritas Gereja dianggap menyimpang sehingga dia harus dihadapkan pada hukuman mati.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi.
Bagaimana Pendapat Ulama Islam?
Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat.
Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:
Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H – 808 H): "Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi…." (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).
Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): "Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling bawahnya adalah pusat…." (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).
Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).
Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:
1. Muruj Al-Dzahab wa Ma'adin Al-Jauhar, oleh Mas'udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma'rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma'ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur'an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur'an)
Dan lain-lain.
Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur'an?
Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar'i dalam bukunya "Mausu'ah Al-Ilmiyah fi I'jaz Al-Qur'anul Karim" (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur'an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya. Salah satu isyarat tersebut terdapat dalam QS. Az-Zumar ayat 5:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun." (Al-Qur'an terjemahan Pena Pundi Aksara).
Bagaimana dengan QS. Qaf: 7, QS. Nuh: 19-20, dan QS. Az-Zukhruf: 10? Beberapa kalangan awam yang hanya berpatokan pada Al-Qur'an terjemahan, ayat-ayat tersebut sering disalahpahami dan dijadikan dalil bahwa bumi di dalam Al-Qur'an berbentuk datar ibarat meja. Sementara para ahli tafsir yang notabenenya lebih paham dengan makna dan isyarat-isyarat bahasa Arab tidak mengatakan seperti itu. Bagi mereka ayat-ayat tersebut lebih menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan bumi sebagai tempat kehidupan yang sesuai; manusia bisa berjalan di atasnya dengan seimbang, bercocok tanam, beternak, melakukan aktivitas dan lain sebagainya.
Wallahu a'lam….
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi.
Bagaimana Pendapat Ulama Islam?
Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat.
Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:
Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M / 732H – 808 H): "Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi…." (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).
Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): "Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling bawahnya adalah pusat…." (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).
Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).
Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:
1. Muruj Al-Dzahab wa Ma'adin Al-Jauhar, oleh Mas'udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma'rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma'ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur'an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur'an)
Dan lain-lain.
Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur'an?
Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar'i dalam bukunya "Mausu'ah Al-Ilmiyah fi I'jaz Al-Qur'anul Karim" (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur'an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya. Salah satu isyarat tersebut terdapat dalam QS. Az-Zumar ayat 5:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha Pengampun." (Al-Qur'an terjemahan Pena Pundi Aksara).
Bagaimana dengan QS. Qaf: 7, QS. Nuh: 19-20, dan QS. Az-Zukhruf: 10? Beberapa kalangan awam yang hanya berpatokan pada Al-Qur'an terjemahan, ayat-ayat tersebut sering disalahpahami dan dijadikan dalil bahwa bumi di dalam Al-Qur'an berbentuk datar ibarat meja. Sementara para ahli tafsir yang notabenenya lebih paham dengan makna dan isyarat-isyarat bahasa Arab tidak mengatakan seperti itu. Bagi mereka ayat-ayat tersebut lebih menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan bumi sebagai tempat kehidupan yang sesuai; manusia bisa berjalan di atasnya dengan seimbang, bercocok tanam, beternak, melakukan aktivitas dan lain sebagainya.
Wallahu a'lam….
26 komentar:
Interesting post!hanya Al-qur'an yang haq.Thanks kunjugannya ya.
mengapa ulama muslim seperti Ibnu Hazm, Ibnu Al-Jawzi, Ibnu Taymiya dan Ibnu Khaldun ikut menyatakan bahwa bumi itu bulat...
Perubahan pendapat ini mulai berkembang sejak Dinasti Abbasid, waktu itu banyak naskah kuno seperti Zij al-Sindhind dan Zij al-Shah dll yang diterjemahkan ke bahasa arab dan dipelajari...
yang akhirnya juga mempengaruhi tafsir....
Komentar saudara getsdek setidaknya menimbulkan 2 pertanyaan:
1. Adakah ulama2 muslim sebelumnya mengatakan bahwa bumi ini datar sehingga anda mengatakan ada perubahan pendapat?
2. Memang tidak disangkal adanya penerjemahan naskah2 kuno ke dalam bahasa Arab di era dinasti Abbasiah, khususnya di masa Harun Arrasyid dan anaknya al-Ma'mun. TAPI adakah di antara naskah2 tersebut yang bicara tentang bentuk bumi? Atau adakah di masa itu atau sebelumnya orang selain muslim yang bicara tentang bentuk bulat bumi?
Kalau ada, apa saja bukti konkritnya?
benar atau tidaknya bumi bulat adalah menurut dalil yang dipaparkan.
bumi itu datar
untuk membuktikannya mari kita sm2 telusuri apakah bumi itu bulat atau datar,
maaf sebelumnya , pada terjemahan surah az-zumar ayat 5 diatas , apa sama pengertian menutupkan dengan memasukkan ?
coba di cocockkan terjemahan diatas dengan yang ada di alquran
https://www.youtube.com/watch?v=E9tL-lPsDZM&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2
lihat ini dulu gan tentang bentuk bumi..... ada 10 video.. lihat sampai habis yah....
agan hanya mengambil sesuatu tanpa meneliti dahulu... itu hanya akan bmembuat sebuah kegamblangan....
kita manusia biasa tidak bisa membuktikan sendiri, bumi itu datar atau bulat? carilah bukti itu dulu.
Batalnya klaim Ijma’
Perlu diketahui juga bawa ada beberapa ulama ada yang menafikan bahwa bumi itu bulat seperti Al-Qahthaniy Al-Andalusy dalam kitab Nuniyah-nya,
ﻛﺬﺏ ﺍﻟﻤﻬﻨﺪﺱ ﻭﺍﻟﻤﻨﺠﻢ ﻣﺜﻠﻪ … ﻓﻬﻤﺎ ﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺪﻋﻴﺎﻥ
ﺍﻷﺭﺽ ﻋﻨﺪ ﻛﻠﻴﻬﻤﺎ ﻛﺮﻭﻳﺔ … ﻭﻫﻤﺎ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﻣﻘﺘﺮﻧﺎﻥ
ﻭﺍﻷﺭﺽ ﻋﻨﺪ ﺃﻭﻟﻲ ﺍﻟﻨﻬﻰ ﻟﺴﻄﻴﺤﺔ … ﺑﺪﻟﻴﻞ ﺻﺪﻕ ﻭﺍﺿﺢ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ
“Telah berbohong ilmuan dan astronom yang semisal … mereka mengklaim atas ilmu Allah”
“Bumi menurut mereka bulat … mereka bergandengan dengan pendapat ini”
“Bumi menurut ahli ilmu agama adalah datar … dengan dalil yang jelas dari Al-Quran” .
Demikian juga dalam Tafsir Jalalain , ketika menafsirkan ayat
ﻭَﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻛَﻴْﻒَ ﺳُﻄِﺤَﺖْ
“ Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? ” (Al-Ghaasyiyah: 20).
Dijelaskan bahwa dzahir ayat bumi itu ( ﺳُﻄِﺤَﺖْ) “ sutihat” menunjukkan bumi itu ( ﺳﻄﺤﻴﺔ ) “ sathiyyah” yaitu bulat, dalam tafsir dijelaskan,
ﺳﻄﺤﺖ ﻇﺎﻫﺮ ﻓﻲ ﺃﻥ ﺍﻷﺭﺽ ﺳﻄﺢ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻻ ﻛﺮﺓ ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻟﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻬﻴﺌﺔ
“Makna ‘sutihat’ zahirnya menunjukkan bahwa bumi itu datar dan dijelaskan oleh ulama, bukan bulat sebagaimana dikatakan oleh ahli astronom” .
Demikian juga Al-Qurthubi dalam tafsirnya, membantah bahwa bumi bulat, ketika menafsirkan ayat,
ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽَ ﻣَﺪَﺩْﻧَﺎﻫَﺎ ﻭَﺃَﻟْﻘَﻴْﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺭَﻭَﺍﺳِﻲَ ﻭَﺃَﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣَﻮْﺯُﻭﻥٍ
“ Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran” (Al-Hijr: 19).
Beliau Al-Qurthubi berkata,
ﻭﻫﻮ ﻳﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺯﻋﻢ ﺃﻧﻬﺎ ﻛﺎﻟﻜﺮﺓ
“Ini adalah bantahan bagi mereka yang menyangka bahwa bumi itu seperti bola” .
Dari sini kita ketahui bahwa ada ulama yang menyelisihi klaim ijma’ yang disebutkan di atas.
Klu pendapat bumi bulat berdasarkan tafsir Azzumar ayat 5 sedangkan dalil bumi dihamparkan banyak dan arti dzahir, dihamparkan jelas dibidang datar bukan bulat bola. Matahari dan bulan yg beredar dalilnya jelas, bumi beredar tidak ada dalilnya, langit ditinggikan dan langit sebagai atap jelas dalilnya, matahari bersinar atau sebagai pelita dan bulan bercahaya jelas dalilnya.
Dalil Bumi Dihamparkan
Sapi Betina (Al-Baqarah):22 - Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Al-Ĥijr:19 - Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.
Ţāhā:53 - Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
Qāf:7 - Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata,
Angin yang menerbangkan (Adh-Dhāriyāt):48 - Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami).
Nuh (Nūĥ):19 - Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
Berita besar (An-Naba'):6 - Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
Malaikat-Malaikat Yang Mencabut (An-Nāzi`āt):30 - Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
Hari Pembalasan (Al-Ghāshiyah):20 - Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Matahari (Ash-Shams):6 - dan bumi serta penghamparannya,
Dalil Matahari dan Bulan beredar pada orbitnya.
Guruh (Ar-Ra`d):2 - Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.
Nabi Ibrahim ('Ibrāhīm):33 - Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
Pencipta (Fāţir):13 - Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
Nabi-Nabi (Al-'Anbyā'):33 - Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
Yā-Sīn:40 - Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
Yang Maha Pemurah (Ar-Raĥmān):5 - Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
Dalil Matahari Bersinar dan Bulan bercahaya.
Nabi Yunus (Yūnus):5 - Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
Nuh (Nūĥ):16 - Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Jelas bumi itu dihamparkan dan tidak beredar mengelilingi matahari, yang beredar adalah matahari dan bulan, matahari memiliki sinar atau pelita sedangkan bulan memiliki cahaya, langit ditinggikan dan langit sebagai atap, jika bumi bulat bola logikanya tidak nyambung dan bertentangan dengan Al-qur'an, kalau sudah jelas kenapa ditafsirkan lagi....
Imam Al-Qurthubi jauh lebih terdahulu dari Syekh Ibnu Taimiyyah.
Imam Al-Qurthubi mengatakan bahwa bumi itu datar sedangkan Syekh Ibnu Taimiyyah mengatakan bumi itu bulat bola.
Tidak jelaskah penjelasan Allah di Al-qur'an ?
Kenapa kata dihamparkan atau hamparan dipaksakan harus tafsirnya bulat bola ?
Apakah sesuatu yang jelas perlu ditafsirkan lagi ?
Lihat di tafsir jalilain, makna bumi dihamparkan adalah sempurna bahwa ia (bumi) terhampar bukan bulat. Coba lihat saja..
Komunitas bumi bulat mengatakan kalo bumi datar air laut bisa tumpah dong,padahal jelas ada dinding es antartika (versi bumi datar).Lha,gimana kalo bumi bulat,air bukan tumpah lagi tapi bablas ,seperti air di gelas lalu dibalik.lalu sanggahan bumi datar ada grafitasi...lha wong penemu grafitasi aza masih bingung apa itu grafitasi..
Bumi itu bulat tdk berputar,, matahari yg berputar
Eh cerdas...
Smart!
Hare geneee masih maksain mitos bumi bulaat?
https://flatearth101.wordpress.com
Zaman nya hingga sekarang amalan sudah cair sikit maka bisikan ilham setan mengangu
Ibn sina tidak mengatakan bumi adalah sfera.
Posting Komentar
Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.