Manusiawinya Para Penghuni Mesjid itu

Usai adzan Zhuhur, sebuah mesjid "beit zakat" di jl. Sargani Kairo kedatangan seorang pemuda kulit hitam. Saya tidak tahu persis dari mana asal negaranya. Yang jelas dia orang Afrika. Sepertinya baru kali ini dia ke mesjid ini.
Saat mendekati pintu tempat wudhu', daya tahan tubuhnya tiba-tiba lemah. Dia terjatuh ke lantai. Seorang kakek tua yang ada di sampingnya dibantu beberapa orang lagi langsung membopong dan menyandarkannya ke sebuah tiang di bagian tengah mesjid. Wajah dan bibir pemuda itu kelihatan sangat pucat, matanya lelah, tubuhnya juga lemas.
Seorang jama'ah mendiagnosa penyakit pemuda itu. Beberapa anak muda dan orangtua lainnya mondar-mandir dengan langkah sigap antara mesjid dan toko terdekat untuk membeli juz buah, makanan, obat dan tissue buat pertolongan pertama. Tidak sampai disitu, mereka juga meminumkannya dan menyuapinya dengan kelembutan.
Hampir perhatian semua jama'ah shalat terarah pada pemuda Afrika itu. Mereka ingin ikut serta membantunya. Namun gerak bantuan yang dibutuhkan oleh pemuda itu tidak sebanyak jumlah jama'ah Mesjid.
Jika Anda hadir dalam kejadian ini, saya yakin hati Anda akan sangat tersentuh melihatnya. Bayangkan bagaimana Anda melihat kakek-kakek tua dan anak-anak muda yang memiliki perhatian luar biasa terhadap orang lain. Dari semua gerak-gerik mereka dalam membantu pemuda itu tersirat keikhlasan dan kasih sayang yang sangat mendalam. Lebih menariknya lagi pemuda yang mereka bantu itu ternyata bukan orang yang mereka kenal, warga masyarakat sekitar pun bukan, melainkan orang jauh yang berbeda suku, bahasa, bangsa dan warna kulit dengan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.