Profil Prof. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh Azhar Baru

Berdasarkan dekrit Presiden Mesir, Husni Mubarak pada 19 Maret 2010, Prof. Dr. Ahmad Tayyib ditunjuk sebagai Syekh Al-Azhar baru menggantikan alm. Prof. Dr. Syekh Muhammad Tontowi yang meninggal dunia pada Rabu (10/3) lalu di Saudi Arabia.

Sebelumnya ada empat nominasi yang akan menempati posisi tersebut, yaitu: Dr. Ali Jum'ah (Mufti Mesir), Dr. Ahmad Omar Hasyim (Ketua Komisi Agama di MPR Mesir), Dr. Muhammad Hamdi Zaqzouq (Menteri Wakaf) dan Dr. Ahmad Tayyib (Rektor Al-Azhar).

Bagi yang mengannggapnya sebagai orang baru di deretan tokoh agamawan terkemuka Mesir, lebih-lebih yang belum mengenalnya tentu saja ini merupakan sebuah kejutan.

Siapa Sebenarnya Dr. Ahmad Tayyib?
Lebih jelasnya berikut data profil Dr. Ahmad Tayyib yang penulis ambil dari berbagai sumber:

N a m a : Prof. Dr. Ahmad Tayyib
L a h i r : tahun 1946 di propinsi Luxor, Mesir.

Gelar akademis :
- Lc, jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1969.
- MA jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1971
- Ph.D. jurusan Aqidah dan Filsafat, Univ. Al-Azhar, 1977
- Ph.D. dari Sorbonne University, Perancis, 1977

Pengalaman karir :
- Asisten dosen di Univ. Al-Azhar, 1969
- Asisten istruktur di Univ. Al-Azhar,1971
- Dosen Univ. Al-Azhar, 1977
- Asisten professor Univ. Al-Azhar, 1982
- Profesor di Univ. Al-Azhar, 1988
- Dekan Fak. Studi Islam & B. Arab cabang Qena, 1990-1991
- Dekan Fak. Studi Islam & B. Arab cabang Aswan, 1995
- Dekan Fak. Ushuluddin IIU Pakistan, (1999/2000)
- Grand Mufti Mesir, 2002-2003
- Rektor Universitas Al-Azhar, 2003-2010
- Grand Syekh Azhar, 2010

Buku-bukunya :
- Mabahits al-Wujud wa al-Mahiyah min Kitab al-Muwafiq
- Mafhum al-Harakah baina al-Falsafah al-Islamiyah wa-Almarkisiah
- Madkhal li Dirasah al-Manthiq al-Qadim
- al-'Illah wa al-Ma'lul min Kitab al-Muwafiq
- Ushul Nazhriyah 'Inda al-Asy'ari
- al-Falsafah al-Islamiyah bi al-Isytirak ma'a Akharin
- Ta'liq 'ala Qism al-Ilahiyat min Kitab Tahdzib al-Kalam li at-Tiftazani


Selain buku, Dr. Ahmad Tayyib juga menerjemahkan beberapa buku berbahasa Prancis ke bahasa Arab, menulis sejumlah artikel dan hasil riset ilmiyah.

Fatwa dan Pemikiran Dr. Ahmad Tayyib
Dr. Ahmad Tayyib mempunyai beberapa fatwa yang mengundang perdebatan di banyak kalangan, di antaranya:

1. Cadar untuk wanita tidak wajib, sebab dalam pandangannya cadar adalah bagian dari tradisi masyarakat Arab. Sedangkan yang wajib menurutnya adalah jilbab.
Pada Januari 2010 yang lalu, dia kembali mengharuskan pelepasan cadar di ruang ujian dan lingkungan Al-Azhar khusus wanita untuk tujuan maslahat kampus.
2. Kebolehan seorang muslim menjual minuman keras untuk non-muslim di negeri non-muslim
3. Penyogokan dibolehkan di saat dalam keadaan darurat.

Dalam pidato penutupan konferensi lintas agama di Austria yang bertemakan "Apa yang Ingin Anda Wariskan ke Dunia setelah Anda?", Dr. Tayyib mengungkapkan bahwa nilai kemanusiaan yang paling penting adalah keadilan.

Berkaitan dengan isu terorisme dan bom bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa orang muslim, Dr. Ahmad Tayyib mengatakan bahwa itu merupakan bentuk reaksi atas penindasan dan ketidakadilan Barat. Namun dalam waktu yang sama dia tidak setuju jika Islam dikaitkan dengan terorisme dan bersumber dari ajaran Islam.

Di sisi lain, Dr. Ahmad Tayyib lebih sering berpenampilan yang kebarat-baratan. Dia juga diketahui mempunyai hubungan dekat dengan partai rezim berkuasa. Namun demikian, beberapa kalangan tetap menilai bahwa Dr. Ahmad Tayyib secara umum mempunyai pemikiran yang moderat. Seperti pendahulunya, dia juga ingin mempertahankan fiqih 4 madzhab sebagai rujukan fiqih Islam Ahlussunnah wal Jama'ah.

'Ala kulli hal, bagaimana pun penilaian Anda terhadap kepribadian dan pendapat-pendapat Dr. Syekh Ahmad Toyyib di masa lalu, dia juga pantas didoakan; jika menurut Anda dia kurang baik atau tidak baik, mudah-mudahan menjadi baik. Dan jika selama ini baik, semoga bisa lebih baik. Mudah-mudahan dia juga selalu disertai taufiq dan hidayah Allah SWT dalam mengemban amanah tersebut. Amien.

Dari berbagai Sumber.


Baca Juga :
- Manusia Terkuat di Dunia Ada di Mesir
- Bukti Kerasulan Nabi Muhammad saw
- Arti Allah SWT
- Allah dalam Sejarah Arab
- Kumpulan Kisalh Para Muallaf dan Alasan Mereka Masuk Islam
- Hukum Kawin Kontrak dalam Islam
- Sujud Sajadah; Pengertian, Dalil, Bacaan dan Ayat-ayatnya
- Perang dan Jihad dalam Islam
- Benarkah Islam Melegalkan Perang Terhadap Orang-orang Kafir?
- Benarkah Islam Memaksa Orang Lain Masuk Islam?
- Adakah Jaminan Keselamatan dalam Islam?

6 komentar:

bahak mengatakan...

sepertinya kredibilitas yang dianggap oleh kebanyakan publik adalah bahwa syekh ahmad toyyib kurang begitu meyakinkan kewibawaannya....


entahlah kita lihat saja sepak terjang beliau...

Ans mengatakan...

Al Muhim kita berharap semoga dibawah isyraf beliau Al Azhar dapat terus berkhidmah bagi Islam dan muslimin...

Terlalu dini untuk berkomentar macam2... Apa yang menurut kita baik, belum tentu demikian bagi Sang Pencipta. Begitu juga sebaliknya...

Unknown mengatakan...

just wait en see!

gendhis mengatakan...

yang bilang nggak baik kok seolah2 dia sendiri yang baik.kebiasaan kolot begitu masih saja di bawa.

AMan Hasibuan mengatakan...

Tanks for smua komentarnya.

Setelah mmbaca komentar pak KOPLO, saya merasa trtuntut utk brterima kasih buat yg kedua kalinya, sbab komentarnya smpat mmbuat saya bermuhasabah. Namun dmikian sprtinya saya jg perlu mngingatkan bhwa artikel di atas bukanlah sebuah statemen penilaian saya, melainkan hanya sbuah berita. Mdh2n pembaca lainnya bs memahami.

Anonim mengatakan...

Insya Allah akan baik ust, soalnya beliau orang tashawwuf sih, jadi nantinya apsti baik, hehehe... (pro tashawuf mode on)

Posting Komentar

Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.