Gibah dan Kampanye Hitam, Bahaya!

‘Data empiris’ membuktikan bahwa setiap manusia pasti punya aib. Saat si A mencoba membongkar aib si B, si B akan membalas dg perbuatan yg sama. Itu artinya, membongkar aib org lain sama saja membongkar aib sndri. ‘Aturan’ ini tentu berlaku juga antara dua kelompok atau lebih.
Makanya Rasulullah saw juga berpesan:

إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ
. قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ
قَالَ: يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ ، فَيَسُبُّ أَبَاهُ ...

“Sesungguhnya di antara dosa yang paling besar adalah seorang pria melaknat ayahnya.”
Ada yang bertanya: “Wahai
Rasulullah (saw), bagaimana bisa seorang pria melaknat ayahnya?”
Beliau (saw) bersabda: “Seorang pria mencaci ayah orang lain, lalu orang tersebut pun balik mencaci ayahnya… “ (HR. Bukhari dan Muslim).
Perlu diketahui, perasaan bersih dari aib/kekurangan tidak bs jd pembenaran utk mengungkit aib orang lain. Krn pada dasarnya harga diri orang lain harus dilindungi.
Dulu, Rasulullah saw pernah bertanya pada sahabat-sahabatnya: "Apakah kalian tahu apa itu gibah?"
Mereka menjawab: "Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”
Sabda beliau (saw) : “Kamu menyebut-nyebut saudaramu tentang sesuatu yang tidak disukainya”
Ada yang bertanya: “Bagaimana jika memang itu kenyataan?”
Beliau (saw) menjawab: “Jika memang itu kenyataan berarti kamu telah menggibahnya. Namun jika sebaliknya berarti kamu telah melakukan kebohongan tentang dia.”
Ada juga pesan Allah SWT yang harus direnungi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujrat: 12)

Begitu pentingnya menjaga harga diri sendiri dan orang lain dalam Islam, maka sudah sepatutnya setiap orang muslim untuk mengatakan:
"No ghibah"
"No black kampaign"
"Tidak pada kampanye negatif."
"Tidak pada ejekan"
"Tidak pada infotaiment negatif"
"Tidak pada humor yang merendahkan martabat orang lain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.