Shalawat (صلوات) adalah bentuk jama’ (plural) dari kata “shalah” (صلاة), bisa juga dibaca
“shalat”, kata yang biasa dipakai untuk ibadah “shalat.” Oleh karena itu orang
Arab biasa menggunakan kata “shalat” (صلاة) untuk menyebut shalawat, sebagai contoh
sabda Rasulullah saw:
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ
بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
“Sesungguhnya orang yang paling dekat dariku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalat (bershalawat) kepadaku.” (HR. Baihaqi).
Lalu apa makna shalawat?
Secara bahasa shalawat mempunyai beberapa arti, yaitu:
sembahyang, do’a, rahmat dan berkah. Lebih jelasnya bisa dilihat di kamus bahasa
Arab seperti Al ‘Ashri, Mu’jam Al Wasith dan lain-lain.
Ada pun shalawat kepada nabi Muhammad saw. maknanya bisa
bervariasi, tergantung siapa yang bershalawat.
Shalawat dari Allah SWT adalah rahmat dan berkah. Shalawat
dari malaikat adalah doa dan istigfar. Shalawat dari manusia adalah doa dan pengagungan.
Lebih jelasnya, jika Allah bershalawat kepada nabi Muhammad
saw maka itu maknanya Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada beliau.
Jika malaikat dan manusia bershalawat maka itu artinya berdoa kepada Allah SWT
agar Dia melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada beliau.
Shalawat sebagai bentuk doa bisa dilihat dari konten-konten
shalawat yang diucapkan, misalnya:
اللّهُمَّ صَلِّ
عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Yang artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat kepada junjungan kami Muhammad
dan keluarganya”
Demikian juga shalawat yang dibaca setelah menyebut nama
nabi Muhammad saw:
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Yang artinya:
“Semoga Allah memberi shalawat dan salam kepadanya”
Dua contoh teks shalawat di atas adalah bentuk permohonan
atau doa kepada Allah SWT. Demikian juga halnya shalawat-shalawat yang lain.
____________________________
Sumber:
1. Mu'jam Al Wasith, karya Ibrahim Musthafa dkk., Cet. Dar Al Da'wah, Juz 1.
2. Kamus Al 'Ashri, karya Atabik Ali, Yogyakarta.
3. Tafsir Al Munir, karya Wahbah Zuhaili, cetakan Dar Al Fikri Al Mu'ashir, Damaskus, 1418 H, tentang tafsir ayat 56 QS Al Ahzab.
4. Tafsir Al Wasith, karya Dr. Sayyid Muhammad Thanthawi, cet. Dar Al Nasyr, Mesir, juz 11, tentang tafsir ayat 56 QS Al Ahzab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.