Hikmah Musibah Bagi Orang Muslim


Semua musibah (ujian) yang menimpa seseorang, baik pada dirinya sendiri, harta atau anaknya, dll... terjadi atas izin, kehendak dan ketentuan Allah SWT.

Jika orang mukmin menghadapinya dengan sabar, berharap ridho Allah SWT dan menerima ketentuan Allah maka Allah akan memberi petunjuk ke dalam hatinya
dan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Allah Ta'ala berfirman:

ما أصاب من مصيبة إلا بإذن الله ومن يؤمن بالله يهد قلبه والله بكل شيئ عليم

"Tidak ada satu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah memberi petunjuk ke dalam hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At Taghabun: 10).

Turunnya ayat tersebut adalah sebagai respon atas ucapan orang2 musyrik Arab:

"Seandainya orang-orang muslim benar, niscaya Allah Ta'ala akan nelindungi mereka dari berbagai cobaan."

Ayat tersebut menegaskan bahwa berbagai musibah yang diterima oleh orang beriman bukanlah isyarat bahwa Allah telah melupakan atau tidak menyayangi mereka. Bukan!

Musibah yang menimpa orang mukmin adalah untuk menggugurkan dosa-dosanya dan menaikkan drajatnya di sisi Allah SWT.

Bukankah seorang siswa jika ingin naik ke kelas yang lebih tinggi ia harus diuji terlebih dahulu?! Sampai sekarang, semua bangsa sepakat bahwa ujian di sekolah bukanlah isyarat hilangnya kasih sayang guru.

Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman:

"Sesungguhnya Aku tidak mewafatkan seseorang yang ingin Ku-rahmati hingga Aku 'mengganjar' setiap dosa yang dilakukannya dengan; sakit pada jasadnya, musibah pada keluarga dan anaknya, kesusahan dalam hidupnya, berkurangnya rizkinya.... hingga dosanya menyusut sampai seberat biji atom. Namun jika dosanya masih tersisa,  Kupersulit kematiannya hingga saat dihadapkan pada-Ku ia (bersih dari dosa) seperti ketika dilahirkan ibunya." (Tadzkirah Qurthuby).

Rasulullah saw bersabda:

"Menakjubkannya urusan orang mukmin. Semua ketentuan Allah baik baginya; Jika ditimpa kemudaratan ia sabar, maka itu baik baginya. Jika diberi kebaikan ia bersyukur, maka itu baik baginya. Yang demikian hanya dimiliki orang mukmin." (HR. Bukhari & Muslim).


والله أعلم بالصواب

_________________
Tulisan ini adalah poin-poin dari kajian tafsir di Mesjid Al Magfirah Vila Mutiara Serpong, Tangerang.
*📚Referensi.:
- Tafsir Al Wasith, karya syekh Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi,
- Tafsir Al Jami' li Ahkamil Qur'an, imam Qurthubi,
- Tafsir Ibnu Katsir,
- Tafsir Al Munir, Dr. Wahbah Zuhaili,
- Tadzkirah fi Ahwal al Mauta wa Umur al Akhirah, imam Qurthubi,
- Shahih Bukhari,
- Shahih Muslim.
*📆28 Mei 2016
*📮YouCanShareIt
*📝I.Hasibuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.