Di dunia ini ada banyak kepercayaan & agama, masing-masing
punya keyakinan yang berbeda tentang sifat dan nama tuhan. Perbedaan tersebut tentu
saja tidak bisa dibenarkan, maka diutuslah nabi dan rasul untuk meluruskannya.
Di antara nabi yg diutus adalah nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi
Musa, nabi Isa, nabi Muhammad.
Nabi Muhammad adalah orang Arab. Bangsa Arab mengenal
pencipta & penguasa alam semesta ini dg nama Allah.
"Dan jika kamu bertanya kepada mereka "Siapakah
yang menciptakan langit dan bumi? Menundukkan matahari dan bulan?" Tentu
mereka akan menjawab "Allah" (QS. Al 'Ankabut, 29: ayat 61)
Jadi, keliru jika ada yang menyimpulkan bahwa Allah adalah dewa dalam
keyakinan bangsa Arab.
Orang Arab sendiri sudah mengenal nama Allah sejak nabi
Ibrahim, isterinya (sydh Hajar) & putranya mendiami kota Makkah.
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada
anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku!
Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu..." (QS. Al Baqarah, 2:
ayat 132)
Nama "Allah" juga tidak asing bagi kalangan Yahudi
Madinah sebelum dan saat kedatangan nabi Muhammad. Mereka tidak menolak nama
ini sebagai nama Tuhan Pencipta. Di antara buktinya, di Madinah ada tokoh
Yahudi yang bernama Abdullah bin Salam (عبد الله بن سلام). Kata Abdullah sendiri mempunyai arti ‘hamba Allah’. (lihat
buku Fathul Bari, Darul Ma’rifah Beirut, juz 13, hal. 79)
Orang Arab Kristen juga tidak menolak nama ini sebagai nama Tuhan.
Karena itu lafazh “Allah” masih dipakai di dalam bibel versi Arab hingga
sekarang ini.
Demikian juga orang Kristen Ethiopia 14 abad yang lalu. Saat
Ja’far menjabarkan penjelasan nabi Muhammad tentang nabi Isa, Najasyi (penguasa
Ethiopia) mengatakan: “Demi Allah, yang kamu katakan tidak berbeda dengan Isa
kecuali pada sebatas garis ini” (lih. buku Fiqh Sirah Al Buthi, Darul Fikri
Beirut, hal.139)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen2nya yg damai2 aja ya Sist & Bro! Thanks.